Pendar cahaya masih berkedipan di belasan meter di depannya. Langkah kaki Bumi mulai dipercepat. Ia berlari kecil sambil tersenyum sumringah. Saat pendar cahaya itu berjarak sekitar tiga meter saja, Bumi terperanjat. Pendar cahaya itu berasal dari sebuah kerang berukuran besar yang terbuka menganga. Layaknya dalam dunia dongeng, Bumi melihat sebutir mutiara sebesar bola volley yang berpendar terang dalam cangkangnya. Bumi seakan tak percaya apa yang dilihatnya.Â
Bumi mendekat pelan-pelan. Perasaan takut dan penasaran menyergapnya secara bersamaan. Bumi sudah berdiri di depan cangkang mutiara itu. Bumi mengucapkan salam dan menanyakan apa maksud kedatangannya. Tentu saja cangkang dan mutiara itu tak menjawab. Bisu. Hening.Â
Bumi kemudian berjongkok di hadapan cangkang mutiara itu. Ia perhatikan lamat-lamat. Ia tak berani untuk menyentuhnya. Bumi sekali lagi menanyakan apa maksud kemunculannya. Tiba-tiba deburan ombak semakin besar. Pelan-pelan cangkang itu bergerak, terseret air laut dan kembali mengambang ke tengah lautan.
Bumi masih tak mengerti apa sesungguhnya yang terjadi. Tapi ia tersenyum lalu melambaikan tangannya pada cangkang mutiara itu.Â
"Selamat tinggal!"
Bumi terus melambaikan tangan.
"Senang bertemu dengan kamu. Siapa pun kamu, seandainya kamu juga penghuni tempat ini, terima kasih  telah menerimaku. Aku senang bisa berada di tempat ini. Aku akan menjaganya. Pasti. Karena aku bahagia bisa menemukan sekeping surga di sini!"
Bumi terus melambaikan tangan hingga cangkang itu tak tampak lagi di kegelapan malam atau sudah tergulung ombak masuk ke dalam lautan. Bumi kembali ke penginapannya dengan senyum yang terus terukir di bibirnya. Hatinya hangat. Jiwanya damai.Â
Bumi melangkah dengan percaya diri. Langkah-langkahnya tegas tapi berirama layaknya simfoni nan merdu. Bumi yang baru telah lahir. Di sini. Di sekeping surga yang ada di bumi Indonesia.
Depok, 2 Juni 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI