Seperti kontradiktif namun tidak kontradiktif
Ada beberapa ayat Injil yang seperti kontradiktif dan memerlukan penjelasan yang harus cukup panjang. Saya akan mengangkat satu saja di sini dan memberikan link bagi penjelasan yang lebih lengkap.
Yesus adalah Allah dan guru kepada kebenaran pengenalan akan Allah. Kata kunci bagi dibukakannya kebenaran kontradiksi adalah mengenal kapan Yesus memperkenalkan diri-ilahi-Nya dan kapan Yesus mengajar para murid menuju kepada pengenalan akan Allah.
Mengutip ulang Yohanes 10:30Â dan Yohanes 14:28.
(Yohanes 10:30) "Aku dan Bapa adalah satu."
(Yohanes 14:28) ".... Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku."
"Bapa lebih besar dari pada Aku" secara logika mempunyai arti bahwa Yesus lebih kecil dari Bapa sehingga Yesus pasti bukan Bapa, dan, Yohanes 10:30Â salah.
Makna lain, di dalam percaya bahwa Yohanes 10:30Â benar maka untuk itu perlu kemudian dicari: Apa makna lain atau apa yang menjadi pengajaran dari "Bapa lebih besar dari pada Aku"?
Allah / Bapa adalah kemuliaan yang tidak terbatas. Manusia mampu mengenal yang terbatas, namun tidak mungkin mengenal yang tidak terbatas.
Yesus tidak terbatas namun nampak terbatas. Mempersepsikan Bapa menurut isi Yohanes 10:30Â dengan mempersepsikan Bapa secara persis seperti Yesus yang nampak terbatas, itu adalah kegagalan dalam mengenal Allah / Bapa yang tidak terbatas.
Inilah makna pengajaran dari Yohanes 14:28: Yesus akan pergi kepada Bapa dalam arti akan kembali kepada kemulian-Nya yang tidak terbatas; para murid dituntun untuk bersukacita (tidak berduka!) karena Yesus kembali kepada kemuliaan-Nya yang tidak terbatas.
Penjelasan lebih lengkap tentang ayat-ayat kontradiktif bisa dilihat di link [penjelasan lanjut].
Trinitas, Otokritik Kata