Aku terbangun dalam hati;
Menggerutu tanpa berhenti;
Ibu tak harus tidur;
Untuk merajut mimpi seikhlas hati;
Ibu hanya perlu menggerakkan tangan;
Demi menghasilkan rajutan yang nyata;
Kini;
Mimpi tersadar saat ibu merajutnya hingga menjadi sempurna;
Mimpi berkisah pada secawan  mimpi lainnya;
Bahwa ibu merajutnya dengan gulungan harapan;
Dengan penuh keikhlasan;
Secawan mimpi lain tertegun heran; sosok ibu dalam buku cerita kini nyata adanya.
Tiba-tiba ibu mendengar percakapan si mimpi dengan kawannya.
Ibu mengintip sembari tersenyum;
Aku merajutmu untuk kuberikan pada anakku.
Kan kuletakkanmu pada gagang-gagang kegagalannya;
Agar menyempurnakan keberhasilannya;
Aku seorang ibu;
Yang hanya mampu memberikan mimpi terhebatnya;
Untuk ia wujudkan menjadi kata sempurna;
Aku merajutmu dengan penuh doa;
Yang mengharap Tuhan turut menyertainya;
Mei 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H