Mohon tunggu...
Kholida Ulvi
Kholida Ulvi Mohon Tunggu... MAHASISWA -

Be Self

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Benang

3 Mei 2018   15:08 Diperbarui: 4 Mei 2018   02:54 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ibu merajut mimpi;

Aku terbangun dalam hati;

Menggerutu tanpa berhenti;

Ibu tak harus tidur;

Untuk merajut mimpi seikhlas hati;

Ibu hanya perlu menggerakkan tangan;

Demi menghasilkan rajutan yang nyata;

Kini;

Mimpi tersadar saat ibu merajutnya hingga menjadi sempurna;

Mimpi berkisah pada secawan  mimpi lainnya;

Bahwa ibu merajutnya dengan gulungan harapan;

Dengan penuh keikhlasan;

Secawan mimpi lain tertegun heran; sosok ibu dalam buku cerita kini nyata adanya.

Tiba-tiba ibu mendengar percakapan si mimpi dengan kawannya.

Ibu mengintip sembari tersenyum;

Aku merajutmu untuk kuberikan pada anakku.

Kan kuletakkanmu pada gagang-gagang kegagalannya;

Agar menyempurnakan keberhasilannya;

Aku seorang ibu;

Yang hanya mampu memberikan mimpi terhebatnya;

Untuk ia wujudkan menjadi kata sempurna;

Aku merajutmu dengan penuh doa;

Yang mengharap Tuhan turut menyertainya;

Mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun