"Kenapa sudah kembali? Belum juga 15 menit berlalu." Tanyanya
"Siapa yang akan tenang meninggalkan rumahnya, sementara ada orang lain di sana?"
Dia tertawa.
"Minumlah, aku membelinya di perjalanan tadi." Kataku
"Ra, ada yang ingin aku ceritakan. Maksudku ada banyak yang ingin aku ceritakan."
"Bukannya sudah jelas, makannya aku membeli minum biar tenggorokkanmu tidak kering selama bercerita." Ejekku.
Sejak kita sudah saling mengenal Dita selalu duduk termenung menatap lagit di teras rumahku setiap kali dia ada masalah. Perkataannya masih sama hingga sekarang "Pemandangan langit di rumahmu sangat bagus. Aku hanya ingin melihatnya."
...
"Sebenarnya salahku, terlalu memaksa dia untuk memulai hubungan denganku. Dari awal hingga sekarang memang hanya aku yang mencintainya. Tadinya aku pikir seiring berjalannya, aku bisa meraih hatinya, namun ternyata tidak. Selama ini dia menyukai orang lain." Inti dari ceritanya
Aku mendengarkan dia, namun bingung harus menanggapi apa.
"Orang lain? Sejak kapan?" Tanyaku ragu.