Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Por Ti Rei Mio, la sangre dar

13 Juni 2020   10:13 Diperbarui: 13 Juni 2020   13:54 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://onlineministries.creighton.edu/CollaborativeMinistry/Martyrs/

Sahabatku! Itu dulu yang dapat kukatakan dalam suratku. Kuakhiri suratku ini dengan salam hangat yang mesra. Tetapi dalam semua refleksi ini, aku merasakan kesendirian dan kesuraman, seperti Yesus yang diabaikan di taman itu. Butuh waktu bertahun-tahun dalam hidupku untuk akhirnya merasakan seruannya menatap kehampaan nihilistik---  dasar sifat terdalam yang memanggil-Nya, untuk memilih jalan yang mengubah dunia. 'Cinta abadi', kata Pastor Christian de Cherg, kepala komunitas Cistercian ketika memilih untuk tetap tinggal dan menghadapi agresor. Yah "Cinta abadi."

Petrus Pit Duka Karwayu

13 Juli 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun