Maka benar bahwa memori akan Auschwitz tidak boleh berhenti. Ia harus selalu dikenang, tidak hanya dalam agama Yahudi atau Kristen, melainkan mencakup semua. Karena Auschwitz juga berarti guncangan yang paling dalam dan penolakan dari kepenuhan teologis apa pun. Tetapi, pada tingkat sejarah penderitaan dunia, apa artinya mengingat sejarah penderitaan Kristus?
Sodaraku dengan penuh ketakutan kukirimkan surat ini, namun jangan tergesa-gesa membacanya. Karena jika kamu tergesa-gesa, kamu bisa menjadi sosok yang dimaksudkan Thomas Aquinas, Timeo hominum unius libri: "I fear a man with a single book".
Aku juga akan selalu menanti suratmu, entah sajak atau apalah.
Warm regard from me and just for you
Petrus Pit Duka Karwayu
17/04/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H