Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kutulis Lagi Surat tentang Auschwitz

28 Mei 2020   22:32 Diperbarui: 28 Mei 2020   22:32 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka benar bahwa memori akan Auschwitz tidak boleh berhenti. Ia harus selalu dikenang, tidak hanya dalam agama Yahudi atau Kristen, melainkan mencakup semua. Karena Auschwitz juga berarti guncangan yang paling dalam dan penolakan dari kepenuhan teologis apa pun. Tetapi, pada tingkat sejarah penderitaan dunia, apa artinya mengingat sejarah penderitaan Kristus?

Sodaraku dengan penuh ketakutan kukirimkan surat ini, namun jangan tergesa-gesa membacanya. Karena jika kamu tergesa-gesa, kamu bisa menjadi sosok yang dimaksudkan Thomas Aquinas, Timeo hominum unius libri: "I fear a man with a single book".

Aku juga akan selalu menanti suratmu, entah sajak atau apalah.

Warm regard from me and just for you

Petrus Pit Duka Karwayu

17/04/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun