Si Bodoh..... kala seorang saudaramu melupakan banyak hal demi persahabatan, demi masa depan yang jauh. Kau meletakkannya seperti manusia boneka yang tak punya hati, rasa dan jiwa. trimakasih atas perspektif baru ini.
Terimakasih untuk pengalaman terulang. Sudah saatnya kita berkibar.... teruslah mimpi dicari kakinya agar menyentuh ozon kenyataan. Â Â
Si pejalan bengong. Itulah aku yang selalu tulus di balik ketidaktulusan formatif yang kutawarkan. Berat menelan ludah. Mata kini hanya memandang setiap perjuangan dengan hati yang terus berharap pada masa depan yang was-was.
Aku tak mau lagi melihat kekurangan kalian sebagai lahan yang harus ditanami benih yang baik. aku maklumi ini sebagai cara kita untuk saling membenci, namun tidak kurang hati satu dengan yang lain.
bersambung....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H