Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(Puisi) Melimpah Air ketika Banjir

25 Januari 2024   12:20 Diperbarui: 25 Januari 2024   12:45 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan turun perlahan, hingga kapan tidak tahu kapan berhenti

Dari gerimis, sedang hingga hujan memanjakan mata

Mata sengaja terlelap karena terlena hujan

Hujan yang tak kunjung reda melimpah ruah hingga dinamai banjir

Melimpah tercurah tak tertampung akar-akar pohon dan tong air

Tercurah, melimpah bukan anugerah

Anugerah berarti memberikan hadiah tetapi musibah yang terjadi

Melimpah air berarti banjir

Bila kemarau berarti kering kerontang

Hujan badai air melimpah tak banyak yang diserap akar, akar tunjang dan serabut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun