Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ia Berkembang Biak Selama Bertahun-tahun, Namun Hidupnya Hanya 6 Bulan

20 Juni 2017   15:31 Diperbarui: 22 Juni 2017   10:22 1951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenis capung yang ada di TNGP. Foto 2 capture dari presentasi Weni

Membutuhkan waktu yang sangat panjang dalam proses metamorfosis (berkembang biaknya secara tampilan fisik setelah penetasan telur) jenis serangga yang satu ini, namun hidupnya terbilang singkat yakni hanya 6 bulan saja.

Ya, nama dari jenis serangga ini tidak lain adalah capung.  Lebih khususnya  jenis capung (ordo; Odonata). Jenis capung di dunia 75 % nya ada di Indonesia jelas Weni Julaika, Mahasiswi Fakultas MIPA, jurusan Biologi, Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak, saat mempresentasikan di Kantor Yayasan Palung terkait hasil penelitiannya di Stasiun Penelitian Cabang Panti, Taman Nasional Gunung Palung (TNGP)  untuk tugas akhir, Jumat (16/6/2017), pekan lalu.

Weni Julaika saat mempresentasikan hasil penelitiannya di kantor Yayasan Palung, Jumat (16/6), pekan lalu.
Weni Julaika saat mempresentasikan hasil penelitiannya di kantor Yayasan Palung, Jumat (16/6), pekan lalu.
Identifikasi sampel Capung, foto capture dari presentasi Weni
Identifikasi sampel Capung, foto capture dari presentasi Weni
Menurutnya, jenis capung yang ada di TNGP berdasarkan hasil penelitiannya selama satu bulan, ditemukan 16 jenis capung Odonata di 4 habitat di hutan sekitar sungai ( Granit dataran rendah, Batu berpasir, Alluvial dan Rawa air putih). 

Lokasi penelitian capung di TNGP. Foto capture dari presentasi Weni.
Lokasi penelitian capung di TNGP. Foto capture dari presentasi Weni.
Ini jenis capung yang berhasil ia identifikasi tersebut antara lain;

1.  Famili : Synlestidae  dan  masuk dalam Genus : Ecchlorolestes sp.,

2. Famili : Libellulidae   masuk dalam Genus : Crocothemis sp.,

3.   Famili :  Libellulidae  merupakan Genus :  Palpopleura sp.,  

4. Famili :  Libellulidae  merupakan Genus :  Zyxomma sp.,

5. Famili :  Chlorocyphidae  merupakan Genus :  Rinocypha sp.,

6. Famili :  Libellulidae , Genus : Crocothemissp.,

7. Famili : Calopterygidae , Genus : Phaonsp.,

8. Famili : Chlorocyphidae , Genus : Rinocyphasp.,

9. Famili : Coenagrionidae , Genus : Ischnura sp.,

10.  Famili : Aeshnidae , Genus : Gynacantha sp.,

11. Famili : Libellulidae , Genus : Orthetrumsp.,

12. Famili : Libellulidae , Genus : Trithemissp.,

13. Famili : Calopterygidae , Genus : Neurobasissp.,

14. Famili : Synlestidae , Genus : Chlorolestessp.,

15. Famili : Coenagrionidae , Genus :  Archibasissp.,

16. Famili : Platycnemididae , Genus : Torranticnemissp.

Jenis capung yang ada di TNGP. Foto capture dari presentasi Weni
Jenis capung yang ada di TNGP. Foto capture dari presentasi Weni
Saat ditanya terkait mengapa meneliti capung, Weni Julaika mengatakan;  di Kalimantan Barat saat ini belum banyak yang meneliti tentang capung. Selain itu Weni menjelaskan keberadaan capung di suatu wilayah adalah sebagai acuan untuk mengetahui keadaan lingkungan (habitatnya) masih baik.

Jenis capung yang ada di TNGP. Foto 2 capture dari presentasi Weni
Jenis capung yang ada di TNGP. Foto 2 capture dari presentasi Weni
Jenis capung yang ada di TNGP. Foto 3 capture dari presentasi Weni
Jenis capung yang ada di TNGP. Foto 3 capture dari presentasi Weni
Biasanya saat bertelur, capung bisa menghasilkan ratusan ribu butir telur. Sebelum menjadi capung, telur-telur tersebut mengalami proses metamorfosis paling lama, masa ini di sebut stadium  nimfa (rangkaian fase yang terdapat di dalam proses metamorfosis binatang / serangga). Sebelumnya capung kawin saat ia mengitari sungai dan berdempetan satu dengan capung lainnya, disitulah terjadi perkawinan capung.

Gambar metamorfosis capung. Foto dok. ebiologi
Gambar metamorfosis capung. Foto dok. ebiologi
Dalam stadium (fase) nympa/nimfa bisa mencapai 4 minggu paling cepat dan paling lama 3 hingga 4 tahun, tergantung keadaan lingkungan di sekitarnya. Sedangkan usia hidup dari capung hanya 6 bulan saja. Makanan dari capung adalah nyamuk. Sedangkan nimpa sebelum menjadi capung memakan ganggang, berudu (larva katak), anak ikan dan tak jarang memakan sesama nimpa. Dengan kata lain, nimpa dari capung tergolong karnivora yang ganas. Nimpa capung juga ternyata bisa bernapas dengan insang yang terdapat diujung perutnya.

Tempat penelitian capung di stasiun penelitian Cabang Panti, Gunung Palung
Tempat penelitian capung di stasiun penelitian Cabang Panti, Gunung Palung
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Weni Julaika di Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) untuk mengetahui jenis-jenis capung, tingkat keragaman capung dan kondisi faktor lingkungan di wilayah TNGP. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian sebagai informasi jenis capung, acuan pelestarian lingkungan hidup dan acuan untuk penelitian lainnya bila ingin meneliti lebih lanjut tentang capung.

Penentuan stasiun sampling di lokasi Penelitian Cabang Panti Gunung Palung
Penentuan stasiun sampling di lokasi Penelitian Cabang Panti Gunung Palung
Berdasarkan presentasi Weni, diketahui sebaran jenis capung ada sekitar 250 spesies di Kalimantan, capung hampir merata terdapat di seluruh dunia. 75 % dari capung diantaranya ada di Indonesia.

Semoga keanekaragaman hayati (flora-fauna) yang ada di TNGP lebih khusus capung bisa lestari hingga nanti.

Petrus Kanisius- Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun