Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ia Berkembang Biak Selama Bertahun-tahun, Namun Hidupnya Hanya 6 Bulan

20 Juni 2017   15:31 Diperbarui: 22 Juni 2017   10:22 1951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenis capung yang ada di TNGP. Foto 2 capture dari presentasi Weni

Gambar metamorfosis capung. Foto dok. ebiologi
Gambar metamorfosis capung. Foto dok. ebiologi
Dalam stadium (fase) nympa/nimfa bisa mencapai 4 minggu paling cepat dan paling lama 3 hingga 4 tahun, tergantung keadaan lingkungan di sekitarnya. Sedangkan usia hidup dari capung hanya 6 bulan saja. Makanan dari capung adalah nyamuk. Sedangkan nimpa sebelum menjadi capung memakan ganggang, berudu (larva katak), anak ikan dan tak jarang memakan sesama nimpa. Dengan kata lain, nimpa dari capung tergolong karnivora yang ganas. Nimpa capung juga ternyata bisa bernapas dengan insang yang terdapat diujung perutnya.

Tempat penelitian capung di stasiun penelitian Cabang Panti, Gunung Palung
Tempat penelitian capung di stasiun penelitian Cabang Panti, Gunung Palung
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Weni Julaika di Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) untuk mengetahui jenis-jenis capung, tingkat keragaman capung dan kondisi faktor lingkungan di wilayah TNGP. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian sebagai informasi jenis capung, acuan pelestarian lingkungan hidup dan acuan untuk penelitian lainnya bila ingin meneliti lebih lanjut tentang capung.

Penentuan stasiun sampling di lokasi Penelitian Cabang Panti Gunung Palung
Penentuan stasiun sampling di lokasi Penelitian Cabang Panti Gunung Palung
Berdasarkan presentasi Weni, diketahui sebaran jenis capung ada sekitar 250 spesies di Kalimantan, capung hampir merata terdapat di seluruh dunia. 75 % dari capung diantaranya ada di Indonesia.

Semoga keanekaragaman hayati (flora-fauna) yang ada di TNGP lebih khusus capung bisa lestari hingga nanti.

Petrus Kanisius- Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun