Cakrawala terkadang meredup ketika bias tingkah polah nafas yang tak kenal ampun.
Ragam yang dikata sebagai bencana kerap menghampiri seolah enggan berlalu.
Embun pagi tak lagi menyejukan jiwa karena menjelma menjadi butiran debu panas menyengat keringat.
Dia, mereka, kita semua akankah ingat akan aku?. Tentang aku terlahir apa tujuan sesungguhnya.
Menyana, tertera, terlukis, tergambar hingga tersiar, tentang aku semakin rebah terkulai layu.
Apakah engkau bahagia, menegokku dengan situasi begini?. Prihatin?. Peduli?. Atau diam membisu?.
Entahlah hanya Dia, mereka yang tahu.
Harapku, senenap nafas segala bernyawa masih boleh bernyanyi jua bersukacita.
@Ketapang, Kalbar 10 Oktober 2016
Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI