Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

 Jeritan Tangis Satwa Telah Menggema, Kepada Siapa Harus Mengadu?

14 April 2016   17:20 Diperbarui: 15 April 2016   09:32 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koar penyadar tersiar menyiar jerit tangis, tetapi terkadang bergema (menggema) memantul kembali tak kunjung bersahut ribut. Bertanya kepada siapa harus mengadu?

Memang, ada terjeruji besi tetapi masih banyak yang rapi berdasi mengatur strategi, mengintai setiap lokasi yang belum berpenghuni hingga mendamba rimba raya yang semakin sempit sebagai lahan baru bernama investasi kerap kali lupa pada akar rumput yang semakin sakit dan menjerit di tanah tuan negeri sendiri. 

Tidak untuk mencari pembenaran, tetapi ini sungguh-sungguh terjadi kepadaku (satwa), sesamaku rimba raya juga manusia. Sampai kapan aku, mungkin kita semua berhenti menjerit, menangis? Moga-moga ada rasa saling iba sesama kita untuk nafas hari ini hingga nanti.

@Ketapang, Kalbar 14/4/2016

By: Petrus Kanisius ‘Pit’-Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun