Di tahun politik ini, tidak lagi ada pengekangan, kamu bebas memilih idaman hatinurani.....
Duhai kekasihku....
Tidakkah engkau mendengar suara relung hati yang memanggil namamu....
Jujur saja, hingga kemerdekaan ke tujuh puluh delapan indonesia, diriku belum sepenuhnya merdeka, sebab diusia senja ini, diriku belum bisa melupakan elegannya parasmu....
Biarlah aku mengintip sedikit jendela hatimu itu, agar aku dapat menyelinap dan menyelami lagi kisah kita yang sudah usai tergerus usia.....
Sekuat apapun kita bertahan, jika bukan takdirnya tak baik hasilnya untuk dipaksakan.....
Mengikhlaskan untuk melepas, namun masih membekas, perih....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H