Mustahil seorang rasul itu bodoh. Meskipun Nabi Rasulullah SAW, tidak dapat membaca serta menulis (ummi) tetapi ia sangat pandai.
Q.S Al- A’raf/7: 199 Artinya: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta janganlah pedulikan orang-orang yang bodoh.”
***
Akhlak terpuji Nabi yang berat untuk dijalankan sebagai seseorang yang diberi amanah jabatan setidaknya mendekati “Sidiq, Tabligh, Amanah, Fatonah” bukan malah menyalahgunakan jabatan tersebut sewenang-wenang, maju tak gentar membala yang bayar.
Orang yang tergoda oleh kekuasaan tidak sungkan menyelewengkan kekuasaan. Akibatnya, ia menjadi penguasa yang korup, kejam, pendendam, arogan sekaligus diktator. Ia menerapkan gaya kepemimpinan sewenang-wenang. Padahal, sebagaimana diketahui, kebanyakan dikatator mengalami akhir hayat yang tragis dan mengenaskan.
Kekurang ajaran dan khilaf itu datangnya dari hamba, sedangkan kebenaran, kebaikan, kesempurnaan mutlak milik Alloh SWT dan Rasulullah SAWnya.
Wallahu ‘alam bishowab
Makassar, 3 September 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H