Orang melihat kami mungkin hanya sebagai pendukung Anies Baswedan, tapi kami punya misi yang lebih besar dari itu. Bersama-sama kami ingin kembalikan proses politik menjadi arena pertarungan ide dan gagasan, bukan mobilisasi rupiah besar-besaran. Masukkan sebanyak-banyaknya orang baik, tarik keluar orang-orang bermasalah.
24,000Â and counting!
***
Bagi saya pribadi, ide-ide Mas Anies yang inspiratif juga telah banyak mempengaruhi kehidupan saya sehari-hari.
Anies Baswedan yang menggerakkan saya untuk tidak menjadi generasi muda yang buta akan sejarah bangsanya.
Berkali-kali Mas Anies mengingatkan kita bahwa republik ini didirikan oleh orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya. Setelah bertahun-tahun, akhirnya saya mulai baca buku sejarah lagi. Saya mulai mencari tahu biografi tokoh-tokoh pemimpin kita di masa lalu; Soekarno, Hatta, Agus Salim, Prawoto Mangkusasmito, M. Natsir, M. Roem, Sjahrir, Ignatius J. Kasimo dsb. Kalau ada yang mau kasih pinjam saya bukunya boleh juga :)
Ada 1 video Mas Anies di Youtube yang membuat saya merinding sampai agak banjir air mata, judulnya "Bedakan Lawan dengan Musuh". Yang belum nonton, coba tonton dulu videonya. Mungkin Anda jadi merindukan sosok para pemimpin dahulu yang meskipun berbeda pandangan namun rukun, bahkan memikirkan hajat hidup satu sama lain.
Anies Baswedan yang menggerakkan saya untuk melakukan riset selama 3 minggu sebelum menjatuhkan pilihan calon wakil saya pada Pemilu Legislatif 9 April 2014.
Alasannya? Selain kutipan beliau tentang orang baik di atas, cukup lihat gambar di bawah ini saja. Setelah mencoblos 9 April lalu saya juga mencoba mencari kontak para calon wakil rakyat pilihan saya, menyatakan dukungan saya, dan pada mereka saya sampaikan bahwa jika mereka terpilih, "I'll be watching over you."
[caption id="attachment_322267" align="alignnone" width="258" caption="Photo credit: Anies Baswedan on Facebook"]
Anies Baswedan yang menggerakkan saya untuk bergabung dengan sebuah komunitas relawan yang bergerak di bidang pendidikan.