Namun, kewenangan untuk menerbitkan obligasi daerah perlu dilakukan secara hati-hati, karena obligasi daerah memiliki kewajban untuk mengembalikan dana yang telah digunakan msayarakat disertai dengan biaya pinjaman berupa bunga yang telah ditetapkan dalam obligasi daerah tersebut.
      Tapi tidak semua daerah bisa mengeluarkan pemerintah daerah bisa menerbitkan obligasi daerah, terdapat regulasi ketat yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah untuk menerbitkan obligasi tersebut. Regulasi tentang tata cara penerbitan dan pertanggungjawaban obligasi daerah dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 111 tahun 2012.
Prosedur penerbitan obligasi daerah adalah penentuan kegiatan, melaksanakan kegiatan persiapan, mengajuan persetujuan DPRD, mengajukan usulan penerbitan kepada Menteri Keuangan, Pembuatan perda, penawaran umum di pasar modal serta pengelolaan obligasi daerah. Mekanisme penerbitan obligasi daerah adalah kompleks, hanya beberapa pemerintah daerah yang memiliki kapasitas fiskal baik yang bisa mengeluarkan obligasi daerah.Â
Namun, perlu diketahui bahwa penggunaan obligasi daerah sebagai salah satu sumber pembiyaan infrastuktur bukan hanya sebagai penyedia dana untuk pembangunan tetapi juga bisa mendorong keuangan pemerintah daerah lebih transparan dan akuntabel. Obligasi daerah yang diterbitkan dapat digunakan untuk membiayai beberapa kegiatan yang berbeda. Adapun kegiatan-kegiatan pemerintah daerah yang dapat dibiayai dengan obligasi daerah antara lain:
- Pelayanan air minum
- Penanganan limbah dan persampahan
- Transportasi
- Rumah sakit
- Pasar tradisional
- Pusat hiburan
- Pelabuhan lokal maupun regional
- Terminal dan sub terminal
- Perumahan
- Wilayah wisata serta pelestarian alam.
Selain berfungsi sebagai sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur daerah, obligasi daerah juga bisa membuka peluang investor masuk ke pemerintah daerah untuk berinvestasi. Di Indonesia sudah seringkali mendengar istilah investasi. Investasi sesuai dengan yang disampaikan oleh Boediono (2008) adalah suatu kegiatan pengeluaran dari sektor produksi untuk melakukan interaksi jual beli pada sebuah barang maupun jasa yang nantinya digunakan memenuhi jumlah kebutuhan stok maupun memperluas area usaha sendiri.Â
Akan tetapi, kegiatan investasi tidak sebanyak peminat masyarakat dalam hal saham dan deposito, hanya saja presentase dari peminat pelaku investasi tergolong rendah dibandingkan keduanya tersebut. Namun, dari dengan rendahnya minat akan investasi masih terdapat salah satu contoh investasi yaitu investasi obligasi.Â
Pemerintah daerah akan mendapat banyak manfaat juga keuntungan dari penerbitan obligasi daerah dengan mekanisme yang berlaku di pasar modal. Karena, mekanisme di pasar modal tidak menutup kemungkinan akan banyak pihak yang terlibat untuk memberikan pinjaman dalam bentuk obligasi. Terdapat kemungkinan juga pemerintah daerah bisa mendapatkan pinjaman dari investor asing. Dengan penerbitan obligasi daerah melalui pasar modal diharapkan bisa membangun sosial dan keuangan Indonesia.
Contoh negara yang telah berpengalaman menerbitkan obligasi daerah. Yang pertama adalah China, pada tahun 2013 China telah diberikan izin untuk menerbitkan obligasi daerah yang total mencapai angka 70 milyar yuan. Tahun 2013 merupakan tahun pertama penertiban obligasi daerah langsung oleh pemerintah daerah.Â
Pemerintah China tidak mengizinkan semua daerah untuk menerbitkan obligasi daerah, hanya beberapa daerah yang relatif mapan yang diizinkan untuk menerbitkan obligasi daerah, seperti Shanghai, Shenzen, Jiangsu, Guangdong, Shandong dan Zheijiang. Pelajaran yang dapat diambil dari keberhasilan China untuk menerbitkan obligasi daerah adalah pemerintah China tidak langsung menyerahkan semua urusan terkait obligasi daerah ke pemerintah daerah.Â
Negara kedua yang telah berhasil dalam menerbitkan obligasi daerah adalah India. Ahmedabad Municipal Corporation (AMC) merencanakan investasi modal sebesar 150juta dolar. AMC merencanakan 30% dari total investasi tersebut berasal dari pendanaan internal, kemudian sisanya berasal dari bligasi daerah dan pinjaman.Â
Pada Januari 1998, Ahmedabad Municipal Corporation (AMC) menerbitkan obligasi daerah sebesar 25juta dolar untuk membiayai penyediaan air minnum dan saluran irigasi.Â