Apa Sih Kromatografi Kertas itu?Â
Untuk Mengenal lebih dalam lagi mengenai Kromatografi Kertas, Simak penjelasan berikut.
Sejarah Kromatografi Kertas
Salah satu teknik kromatografi dengan menggunakan peralatan yang sederhana adalah kromatografi kertas. Kromatografi kertas ini pertama kali ditemukan oleh Martin dan Synge pada tahun 1943.
Prinsip Pemisahannya
Pada prinsipnya, Kromatografi kertas menggunakan asas partisi, yang mana campuran solute akan terpartisi pada fase diam dan fase gerak. Seperti namanya, kromatografi kertas menggunakan bahan baku utama yaitu kertas.Â
Kertas ini tersusun atas polimer rantai lurus D-glukosa yang terangkai pada posisi (1-->4) yang disebut juga dengan selulosa. Jika dilihat dari strukturnya, selulosa ini memiliki banyak gugus hidroksi yang bersifat hidrofilik. Hal inilah yang menyebabkan kertas dapat dengan mudah menyerap air masuk ke dalam kisi-kisi atau pori-pori dari kertas.Â
Oleh karena itu, dalam kromatografi kertas pada umumnya kertas berfungsi sebagai padatan penyangga atau pendukung dan air sebagai fase diam. Sedangkan fase geraknya adalah berupa campuran air dengan pelarut organik atau buffer.
Fungsi utama dari kromatografi kertas ini adalah sebagai pemisah dan untuk identifikasi. Oleh karena itu, seperti umumnya kromatografi, di perlukan suatu senyawa standar untuk membandingkan hasil pemisahan campuran dengan elusi senyawa standar. Dalam kromatografi kertas, pemisahan senyawa-senyawa yang terdapat dalam campuran terjadi secara spesifik. Pemisahan ini dinyatakan dengan Rf (Retention factor).
Rf = jarak yang ditempuh zat terlarut/jarak yang ditempuh zat pelarut
Nilai Rf suatu senyawa bersifat spesifik. Sehingga kita dapat membandingkan nilai Rf dari senyawa yang terdapat dalam campuran dengan Rf senyawa murni. Apabila dalam sistem kromatografi tersebut nilai Rf senyawa A yang dipisahkan dalam campuran identik dengan Rf senyawa murni A, maka dapat diperkirakan bahwa dalam campuran tersebut mengandung senyawa A.