Semua itu dapat dirincikan sesuai kenyataan yang ada. Beberapa hal miris kala musim hujan yakni anak-anak sekolah harus memakai tas plastik (kresen) sebagai pelapis sepatu mereka ketika hendak ke jalan setapak menuju sekolah. Itu karena jalanan dengan tekstur tanah yang sangat becek.
Di tambah lagi rumah bambu warga dimasuki air hujan karena pancuran atap yang berdekatan. Lagi mayorits pengungsi adalah petani yang tidak mempunyai lahan untuk digarap pada musim hujan.
Ada berbagai fakta yang memprihatinkan yang perlu disuarakan. Ada banyak gugatan yang butuh penjelasan. Ada banyak kesulitan, kebuntuan yang menuntut jalan. Kepada siapa realitas pelik ini diadukan? Pemerintah!
Yach Pemerintah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H