Mohon tunggu...
Viator Henry Pio
Viator Henry Pio Mohon Tunggu... Freelancer - Fakta : Proyek Agung Pikiran dan Kata

Start by doing what's necessary; then do what's possible; and suddenly you are doing the impossible

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perkara Sumbu dan "Kami" dalam Utopia Valentine Day, Miris!

13 Februari 2022   11:55 Diperbarui: 13 Februari 2022   12:12 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sumbu terapung yang dikemas secara kreatif dengan makna kebersamaan dalam satu cahaya/foto Jo

Aku "Ferdy" melihat kenyataan secara berbeda tak sama seperti kebanyakan orang.

 Aku "Florida" tak ada yang lebih tapi berjuang tuk membagi satu titik kekurangan dengan ketulusan iklas.

Aku "Wita", ternyata kekosongan bukan akhir tetapi jalan untuk menemukan terang.

Aku "Grace", tentang angka 2022, ibarat hidup adalah tentang kegenapan "2", lingkaran "0" yang mengajarkan bahwa kesabaran tak punya akhir dan tak pernah bertamu dalam angka keganjilan.

Aku "Yoris" mungkin ini kegilaan, memaksakan sumbu harus menyala di kesiangan tetapi ini bukan soal terang yang mengkerdilkan nyala sumbu ini tetapi "protes" tentang gemahan rasa yang tak bertepi lagi tak bersandar pada palungan yang tepat.

Aku "Hergi", seperti kelemahan harus membuka cerita kegelisahan, tetapi kesediaan tuk merendah seperti seorang penderita/penyakitan yang sujud pasrah dibawah kaki Sang Tabib.

Aku "Jo" aku tidak harus selalu ada yang tukmu, kelurgaku, pacarku, orang tercintaku sebab jiwaku untuk semua.

Ilustrasi sumbu terapung yang dikemas secara kreatif dengan makna kebersamaan dalam satu cahaya/foto Jo
Ilustrasi sumbu terapung yang dikemas secara kreatif dengan makna kebersamaan dalam satu cahaya/foto Jo

Cerita,...

Sebenarnya, "Kami hanya penjaga sumbu".

Bukan suatu kesalahan untuk merawat nadi kebersamaan ini erat terpadu untuk terus menyala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun