Mohon tunggu...
Viator Henry Pio
Viator Henry Pio Mohon Tunggu... Freelancer - Fakta : Proyek Agung Pikiran dan Kata

Start by doing what's necessary; then do what's possible; and suddenly you are doing the impossible

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kebijaksanaan Pedang

14 April 2020   22:00 Diperbarui: 14 April 2020   22:11 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari cahaya bangsa.blogspot.com

Ya Tuanku, aku dan perempuan ini berdiam dalam satu rumah ketika aku melahirkan seorang anak dan pada hari kedua ia pun melahirkan anaknya. Kami sendirian. Tak ada orang lain. Hanya kami berdua.

Pada waktu malam ketika aku lelap dalam pembaringan bersama anakku, perempuan ini bangun dan mengambil anakku dari sampingku.

Lalu ia menempatkan anaknya dipangkuanku. Ketika fajar menyingsing, aku pun bangun untuk menyusui anakku namun  aku mendapatinya dalam keadaan tak bernyawa. Aku menangis. Aku menyesal karena aku gagal menjaga harta yang satu-satunya ku punyai itu. Namun setelah ku amat-amati dia, ku lihat bukan dia anak yang ku lahirkan.

Bukan!!!!

Jawab perempuan yang lain,

Yang Mulai Rajaku, aku tidak melakukan apa seperti yang  dikatakan perempuan itu. Anakkulah yang yang hidup itu dan anak perempuan itulah yang telah mati.

Namun sahut perempuan pertama itu, bukan!!!

Anaknya yang mati dan anaknya yang telah mati.

Begitulah kedua perempuan itu bertengkar dihadapan Sang Raja. Suasana kerajaan terlihat gaduh. Raja masih diam. Mungkin Raja sedang menimbang perkara yang telah tersaji dihadapannya.

Lalu kata Raja kepada seorang pengawal, katanya:

Ambilkanlah aku sebuah pedang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun