Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Libur Nasional, Politik Jokowi?

3 Juli 2018   09:09 Diperbarui: 3 Juli 2018   09:42 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan pandangan Weylend, kita bisa menilai bahwa kebijakan Jokowi tentang libur nasional secara tak langsung merupakan bagian dari kebijakan populis. Tentu, karena kebijakan tersebut secara langsung berhubungan dengan rakyat itu sendiri, terutama kaum pekerja.

Fakta berikutnya adalah, Jokowi pada dasarnya telah mengabaikan keluhan dari pebisnis yang menyalahkan kebijakan Jokowi karena produktivitas perusahaan menjadi terganggu. Selain itu, kebijakan populis lainnya bisa terlihat dari instruksi presiden tentang dana Program Keluarga Harapan (PHK) yang ditingkatkan menjadi dua kali lipat pada 2019, sementara jumlah penerima PKH juga meningkat menjadi 10 juta penerima.

Dari kebijakan-kebijakan populis itu, dalam paradigma konstruktivisme, Jokowi sebetulnya sedang melakukan kontruksi terhadap kehidupan politik dan sosial di Indonesia. Jokowi mengonstruksi diri dalam kebijakan politik populisme yang diam-diam sangat menguntungkan pemerintahannya.

Hal itu dijelaskan oleh Peter L. Berger dan Luckmann dalam "The Social Construction of Reality".  Menurut Peter dan Berger, kontruktivisme dapat dilihat sebagai proses kerja kognitif individu untuk menafsirkan dunia realitas yang ada karena terjadi relasi sosial antara individu dengan lingkungan atau orang di sekitarnya.

Konstruktivisme juga bisa diartikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi antara individu dan sekelompok individu dengan menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dialami bersama secara subjektif.

Alhasil, kesimpulan sementara yang bisa diambil adalah Jokowi memang secara sengaja atau tidak telah menerapkan kebijakan populis untuk menciptakan sebuah konstruksi sosial: bahwa dirinya merupakan elit politik yang pro terhadap rakyat. Termasuk di dalamnya adalah hari libur nasional yang sengaja dilakukan menjelang Pilpres 2019.

Tapi, kesimpulan di atas juga sekaligus membuka ruang perbedatan dan tentu menarik untuk ditunggu, bagaimana agenda politik populis ala Jokowi dikemudian hari. (A13)

Artikel ini pertama kali tayang di Pinterpolitik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun