Mohon tunggu...
Atha Earlene
Atha Earlene Mohon Tunggu... -

........

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepotong Debu dari Negeri Timur

21 Februari 2017   12:22 Diperbarui: 21 Februari 2017   12:40 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orator itu selesai berbicara. Tali di leherku terikat kencang menyayat leher, nafasku tersendat di kerongkongan. Nyawaku sudah berada di ubun-ubun. Sebelum jiwaku pergi, aku tertawa terbahak-bahak.

Aku baru saja menang taruhan. Umurku 7 jam lebih panjang dari umur Ali dan Amir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun