Mohon tunggu...
Pin
Pin Mohon Tunggu... -

alter ego

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Fikber 2] Seribu Kunang-kunang (Ending)

2 Desember 2015   18:06 Diperbarui: 3 Desember 2015   10:41 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kenal suara itu. Yang lembut tapi mendirikan bulu roma. Yang kuharap bisa menolongku tapi ternyata dia pembunuh juga. Cintanya pada Ayah sudah menggelapkan mata hatinya. Betul-betul mbok jamu yang menyedihkan!

“Sukma...”

Bajingan itu! Sadikin keparat! Bila ada kesempatan untuk membunuhnya lagi maka aku akan melakukannya dengan senang hati. Hingga seribu kali seperti hitungan cahaya kunang-kunang di sekelilingku.

“Sukma...”

Ini lagi! Dokter gila yang tak lagi punya kemaluan setelah kutebas habis. Mau apa lagi dia? Aku mendengus.

“Sukma...”

Ayah... Airmataku menetes tak terkendali. Betapa aku merindukannya dengan segenap rasa yang masih aku punya!

“Sukma...”

Bu... Kali ini ajaklah aku... Kendati seluruh jiwa ragaku hancur aku bersedia. Lagipula untuk apa lagi aku di sudut ini?

Sendirian. Patah. Busuk. Anyir. Kosong.

Dan kerlip kunang-kunang makin menyilaukan mataku...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun