Praktik ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B. Ada beberapa tantangan yang saya hadapi pada saat melaksanakan praktik ini, antara lain
- Metode pembelajaran yang saya pilih harus menarik bagi anak
- Media pembelajaran harus dapat menstimulus motivasi belajar siswa dalam mengembangkan motorik halusnya
- Resep makanan yang akan dipraktikkan anak harus sederhana, tanpa menggunakan api dan mudah dilakukan oleh anak-anak sendiri
- Media (alat dan bahan) yang digunakan anak dalam kegiatan Cooking Class harus menarik dan mudah dieksplorasi oleh anak
- Waktu untuk kegiatan Cooking Class relatif singkat
Adapun beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik ini adalah anak kelompok B sebagai subjek, guru yang mana dalam hal ini adalah saya sendiri sebagai fasilitator, serta satu orang guru pendamping yang membantu kelancaran dokumentasi kegiatan praktik.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan guru untuk menghadapi tantangan tersebut sebagai berikut:
- Guru menyusun perangkat pembelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, yaitu meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak Kelompok B
- Guru menentukan strategi pembelajaran dengan memilih model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
- Guru memilih metode pembelajaran yang tepat yaitu demonstrasi dan bercakap-cakap di awal kegiatan lalu unjuk kerja pada saat anak mempraktikkan langkah-langkah resep Cooking Class yaitu “Bola-Bola Coklat”
- Guru melakukan pendekatan saintifik dan HOTS (High Order Thinking Skills). Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran berlangsung. Anak-anak terlihat antusias dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan hasil karyanya sebab anak-anak mempraktikan sendiri dengan menggunakan media eksplorasi yang menarik minat anak. Selain itu guru juga melakukan pendekatan TPACK dalam pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran berupa video yang ditunjang dengan perangkat laptop, sound,dan proyektor saat menyampaikan materi pembelajaran kepada anak.
beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik ini adalah anak kelompok B sebagai subjek, guru yang mana dalam hal ini adalah saya sendiri sebagai fasilitator, serta satu orang guru pendamping yang membantu kelancaran dokumentasi kegiatan praktik. Adapun sumber daya yang digunakan guru adalah laptop, LCD proyektor dan sound.
Refleksi Hasil dan Dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak langkah-langkah yang dilakukan adalah terdapat peningkatan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B. Hasilnya dapat dikatakan efektif sebab semua anak, yaitu sebanyak 10 anak Kelompok B menunjukan peningkatan kemampuan motorik halus. Hal ini dikarenakan anak-anak telah mampu mempraktikkan aktivitas motorik halus seperti menggunting, meremas, menyobek, memilin pada saat membuat sendiri Bola-Bola Coklat mereka.
Anak-anak terlihat antusias pada saat unjuk kerja mempraktikkan resep Bola-bola Coklat. Anak membuat sendiri, menghias sendiri dan dapat menikmati kue buatannya sendiri serta bisa berbagi kue baik dengan teman maupun untuk keluarganya di rumah saat dibawakan pulang. Hal ini merupakan indikator dari keberhasilan dari sebuah pembelajaran berbasis proyek sederhana yang bermakna bagi peserta didik.
Berdasarkan hasil evaluai yang dilakukan guru maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B termasuk dalam kategori berhasil. Adapun faktor-faktor keberhasilannya yaitu:
- Alat dan bahan pada saat unjuk kerja dapat dengan mudah dieksplorasi oleh anak
- Kegiatan Cooking Class merupakan hal baru dan menarik bagi anak
- Anak diberi kebebasan dalam membuat kue sendiri, menikmati hasil kue buatannya sendiri serta dapat berbagi