Mohon tunggu...
PD IPM Purbalingga
PD IPM Purbalingga Mohon Tunggu... Lainnya - Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Purbalingga Periode 2024-2026

Masifikasi Gerakan Keilmuan, membentuk pelajar Progresif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi Anak Ladang

3 November 2024   06:55 Diperbarui: 17 November 2024   14:29 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga beberapa pekan kemudian, seorang guru kembali menghampiri dirinya. Bukan hanya membeli gorengan yang dijual, tetapi juga memberi sebuah koran. "Coba baca, kamu pasti seneng bacanya!"

"Bu, Ayah! Aku diterima aku lolos beasiswa kuliah!" teriak Rudi penuh sukacita.

Air mata kebahagiaan mengalir di wajah ibunya. "Kami bangga padamu, Nak! Ini semua berkat kerja kerasmu," ucap sang ibu sambil memeluknya erat.

Rudi tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai. Ia harus belajar lebih keras dan membuktikan bahwa anak dari petani pun bisa meraih mimpi besar. Setiap kali merasa lelah, ia mengingat kata-kata ayahnya, "Mimpi itu seperti benih, jika kamu tanam dengan baik dan rawat dengan cinta, ia akan tumbuh menjadi pohon yang kuat."

Ia ingin membuktikan kepada teman-temannya bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita. Mimpinya kini bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk menginspirasi anak-anak lain di desanya agar berani bermimpi setinggi langit.

Rudi adalah contoh nyata bahwa bermimpi dan mewujudkan mimpi itu adalah hak bagi semua orang, termasuk mereka 'si miskin'. Dengan bermodal keberanian dan kerja keras dapat mengubah nasib seseorang dengan terus berjuang demi masa depan yang lebih baik, bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk keluarganya dan masyarakat desanya.

**

Penulis: Lina Turohmaniyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun