"Adinda, salah satu penghuni indekos Putri di depan Pandawa Lima, pernah secara tidak sengaja mengatakan jika Kanala, pujaan hati Aidan ternyata menyukai Genta. Kanala Adinata."
"Aidan sedikit keram karena Genta menolak kelana secara terang-terangan. Di sisi lain ia senang karena masih memiliki kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya pada Kanala, tetapi di sisi lain ia tidak tega jika pujaan hatinya harus menerima kata-kata penolakan yang cukup pedas."
(Dikutip dari novel Bendera Setengah Tiang karya Annisa Lim, halaman 46)
2. Politik
Unsur politik adalah salah satu sudut pandangan yang berhubungan dengan kondisi lingkungan sosial kemasyarakatan. Di dalam novel ini pengarang memasukkan unsur politik seperti pelecehan, ancaman, keadilan, dan kekerasan.
"...Selain mengusut kasus pelecehan seksual mahasiswa kedokteran, kita juga harus cari cara agar rektorat mau melepas izin supaya dari kampus bisa berjalan kembali..."
(Dikutip dari novel Bendera Setengah Tiang karya Annisa Lim, halaman 38)
"... Ancaman dan teror nggak hanya ditujukan pada korban, tetapi juga kita, GEMARAN. Baru-baru ini, Gibran dapat ancaman pembunuhan dan mereka memaksanya berhenti mencari lebih jauh. Dugaan para pelaku berkaitan dengan orang-orang berkuasa di kampus ini makin menguat. Mereka nggak akan mengancam jika enggak merasa terdesak. jadi, sudah pasti ada campur tangan petinggi di sini. Lalu ancaman yang kita terima, sepertinya karena kegiatan 'dalam' kita sudah mulai terendus pihak luar."
(Dikutip dari novel Bendera Setengah Tiang karya Annisa Lim, halaman 101)
"Kami hanya mahasiswa, tidak bersenjata! Turunkanlah sedikit moncong senjata itu! Kami datang bermodal tekad dan keyakinan. Manusia memang tidak luput dari kesalahan, tetapi kesalahan yang anda sekalian perbuat kelewat jamak dan sulit diberikan pemakluman, apalagi maaf. Pers mahasiswa diberedel, kasus-kasus pelecehan dibiarkan terbengkalai, bahkan ditutup-tutupi. Serta kelalaian kalian membiarkan bangunan tua berdiri begitu saja tanpa peremajaan sampai menelan banyak korban jiwa. Setinggi-tingginya keadilan terletak di atas rasa kemanusiaan, tetapi apa? Kalian sudah berlaku tidak adil dan tidak berperikemanusiaan. Harus dengan sebutan apa kami menyebut kalian?!"