Mohon tunggu...
Pijar Syiffa Aditama
Pijar Syiffa Aditama Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - A Student.

Capturing all of the moments.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mengenal Keunikan dan Tradisi Desa Sade

21 September 2024   15:48 Diperbarui: 21 September 2024   18:49 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang utama Desa Sade. Foto: Pijar Aditama

Desa Sade dianggap salah satu dusun yang populer karena uniknya dengan keestetikaan rumah-rumah yang terbuat dari anyaman bambu hingga perilaku dan budaya yang selalu dijaga dari leluhur kehidupan masyarakat Sasak.

Para wisatawan yang mengunjungi desa ini satu-satunya disebabkan oleh ketertarikan bangunan rumah yang unik. Rumah-rumah ini dominan terbuat dari anyaman bambu. Serupa pada dinding rumah dengan berbahan anyaman bambu menghasilkan sirkulasi udara yang adem.  Pada bagian atap rumah dilengkapi tanaman alang-alang atau sejenis rumbia kering menjadikan rumah terasa menyejukkan saat cuaca panas matahari terik, serta menghangatkan ketika malam hari datang. 

Bangunan rumah pada Dusun Sade ini terdiri dari 150 rumah. Adapun rumah-rumah di desa ini kebanyakan berlantai dua. Lantai pertama untuk dijadikan tempat penghuni rumah berkumpul kemudian lantai dua sebagai tempat peristirahatan juga untuk menyimpan gudang hasil pertanian.

Lalu, bagian lantai rumah-rumah terbuat dari tanah meskipun setiap waktu tertentu harus dibaluri kotoran sapi atau kerbau untuk menghindari keretakan lantai supaya tetap kokoh.

Rumah-rumah di Desa Sade ini memberikan impresi baik bahwa tradisi rumah-rumah yang digenerasikan menggambarkan lambang kesederhanaan namun bernilai artistik dari masyarakat suku Sasak, khususnya di Desa Sade ini. Mereka senantiasa menjaga keindahan dari setiap budaya yang dipromosikan.

Keunikan Tradisi

Foto: Pijar Aditama
Foto: Pijar Aditama

            

Kini, masyarakat Sade masih memegang nilai-nilai luhur nenek moyang terdahulu. Dari kegotongroyongan, kepedulian sosial, tanggung jawab dan kesahajaan merupakan jati dirinya dalam berpegang teguh prinsip nilai-nilai leluhurnya. Seperti, ketika saya mendengarkan dari pemandu wisata dan seorang warga terdapat tradisi unik di dusun ini, yakni kawin culik.

Tradisi kawin lari terjadi ketika seorang bujang yang menyukai dan hendak menikahi dengan cara sembunyi-sembunyi menculik sang pujaan wanitanya ke rumahnya, lalu dibawakan sang pemuda ke rumah kerabatnya ketika malam hari, tanpa diketahui oleh pihak keluarga wanitanya. Esoknya, barulah sesudah itu dibicarakan secara terbuka mengenai rencana pernikahan antar keduanya bersama keluarga. Tradisi ini sampai saat ini masih melekat dan berlaku pada sendi-sendi budaya dari Sasak.

Lalu, di desa ini saya banyak berinteraksi dengan seorang wanita yang menenun kain telah menjadi kebiasaan di lingkungan suku Sasak. Oleh sebab itu, tak heran para pengunjung yang hendak berkunjung ke Desa Sade sering berinteraksi oleh wanita. Kerajinan tangan merupakan salah satu aspek kehidupan dari suku Sasak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun