Mohon tunggu...
Pijar Syiffa Aditama
Pijar Syiffa Aditama Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - A Student.

Capturing all of the moments.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mengenal Keunikan dan Tradisi Desa Sade

21 September 2024   15:48 Diperbarui: 21 September 2024   18:49 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang utama Desa Sade. Foto: Pijar Aditama

Sebagai warga yang mencintai Indonesia, bangsa yang besar dan melimpah kekayaan alam, ras, suku, agama, budaya, potensi pariwisata hingga keberagaman masyarakat adalah anugerah dari Tuhan yang sudah seharusnya patut kita syukuri. Indonesia menyimpan berbagai wisata yang memesonakan dengan keunikannya tersendiri. Salah satunya adalah Desa Sade, tempat desa perkampungan suku sasak yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Berkunjung ke Lombok dan menyempati ke Sade Village yang begitu terkenal dan menjadi rekomendasi lokasi wisata yang menjunjung kearifan lokal. Pada artikel ini saya hendak menceritakan atau berbagi pengetahuan mengenai tentang dari Desa Sade ini.

Desa Sade merupakan sebuah desa tradisional yang berlokasi di Jalan Raya Praya-Kita  Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa ini berjarak sekitar 45 km dari Kota Mataram dan 40 km dari Pelabuhan Lembar. Menuju ke Desa Sade membutuhkan 1 jam dari Kota Mataram maupun Pelabuhan Lembar.

Gerbang utama Desa Sade. Foto: Pijar Aditama
Gerbang utama Desa Sade. Foto: Pijar Aditama

Keunikan  Masyarakat

Ciri khas dari masyarakat desa Sade didalamnya selalu mempertahankan nilai-nilai luhur dan adat nenek moyang yang mereka lestarikan hingga sekarang. Kesahajaan, kebersamaan, kemurahsenyuman, keramahan dan sifat baik lainnya menjadi jati diri setiap masyarakat Sasak. Mereka hadir dan menyambut dengan hangat bagi para pengunjung datang.

Masyarakat Desa Sade umumnya berprofesi petani. Maka tak heran setiap datang pada lingkungan suku Sasak, umumnya sering berjumpa pada wanita. Wanita suku Sasak lebih sering mengisi aktivitasnya untuk menenun kain. Ditambah aktivitas lainnya, seperti merawat anak, menjual cinderamata, menganyam, memasak, membuat gerabah dan sebagainya. 

Foto: Pijar Aditama
Foto: Pijar Aditama

Keunikan Bangunan Rumah

Perkampungan Sasak Desa Sade. Foto: Pijar Aditama
Perkampungan Sasak Desa Sade. Foto: Pijar Aditama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun