Pertanyaan:
Kami berniat jama' takhir sholat maghrib dan isya saat umrah, ketika kami sampai masjid Nabawi, imam sedang sholat isya', sedangkan kami belum sholat maghrib. Apakah kami ikut jama'ah dengan niat maghrib padahal jumlah raka'atnya beda?
Jawaban:
Bismillah. Alhamdulillah. Wash sholatu was salamu 'ala Rasulillah. Amma ba'du.
Dalam madzhab Syafi'i, disunnahkan dalam jamak ta'khir untuk melaksanakan shalat secara berurutan, yaitu seseorang shalat dzuhur terlebih dahulu sebelum shalat ashar, atau shalat maghrib terlebih dahulu sebelum isya'.
Akan tetapi hal itu tidak diwajibkan. al-Hafidz an-Nawawi rahimahullah berkata dalam al-Minhaj:
وإذا أخر الأولى لم يجب الترتيب والموالاة ونية الجمع على الصحيح ويجب كون التأخير بنية الجمع وإلا فيعصى وتكون قضاء
"Jika seseorang ingin mengakhirkan shalat yang pertama (jamak ta'khir), maka tidak diwajibkan untuk melakukannya berurutan, tidak pula berturut-turut, dan tidak pula niat jamak (di shalat yang kedua), dan inilah yang shahih. Akan tetapi wajib untuk berniat menjamak shalat yang pertama, jika tidak maka ia berdosa dan shalat pertamanya dihitung qadha."
Maka dalam kondisi seseorang mendapati jamaah masjid sedang shalat isya' sedangkan ia belum shalat maghrib, dibolehkan untuknya untuk bermakmum dengan niat shalat isya', lalu setelah itu ia baru melakukan shalat maghrib jamak ta'khir. Perlu diperhatikan juga bahwa seorang musafir yang bermakmum pada imam yang mukim, hendaknya tetap shalat sempurna tanpa qashar.
Namun jika ia ingin shalat berurutan, maka hal ini juga dibolehkan. an-Nawawi berkata:
ويجوز الصبح خلف الظهر في الأظهر فإذا قام للثالثة فإن شاء فارقه وسلم وإن شاء انتظره ليسلم معه، قلت: انتظاره أفضل والله أعلم
"Dibolehkan shalat subuh di belakang imam yang shalat dhuhur menurut pendapat yang lebih kuat. Ketika imam berdiri untuk rakaat ketiga, ia boleh memilih antara memisahkan diri dari imam dan salam, atau memilih untuk menunggu imam agar bisa salam bersamanya (yaitu duduk tasyahud sampai imam menyelesaikan rakaat ketiga dan keempat). Aku (an-Nawawi) berkata: Menunggu imam lebih afdhol, wallahu a'lam."
Kesimpulannya, ada 3 hal yang bisa dilakukan makmum dalam kondisi ini:
1. Ikut shalat isya' bersama jamaah masjid 4 rakaat, lalu shalat maghrib jamak ta'khir 3 rakaat.
2. Ikut shalat isya' bersama jamaah masjid, namun dengan niat shalat maghrib. Ketika imam bangun untuk rakaat 4, ia duduk tasyahud akhir sampai imam selesai, lalu salam bersama imam. Baru setelah itu ia shalat isya' 2 rakaat jamak qashar ta'khir.
3. . Ikut shalat isya' bersama jamaah masjid, namun dengan niat shalat maghrib. Ketika imam bangun untuk rakaat 4, ia memisahkan diri dari imam, duduk tasyahud akhir, lalu salam sendiri. Baru setelah itu ia shalat isya'.
Wallahu ta'ala a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H