Mohon tunggu...
Siswa Rizali
Siswa Rizali Mohon Tunggu... Konsultan - Komite State-owned Enterprise

econfuse; ekonomi dalam kebingungan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kerugian BPJS Ketenagakerjaan vs Jiwasraya/Asabri

13 Maret 2021   00:19 Diperbarui: 8 April 2021   10:10 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber: laporan keuangan, diolah.
sumber: laporan keuangan, diolah.
Saham2 pilihan Jiwasraya dan Asabri, entah apa lah itu. Bila ada saham BUMN, maka BUMN yg kecil2 dan kinerjanya payah (NIKL INAF). Bila ada yg saham BUMN yg kinerjanya baik (SMBR PPRO BJBR), maka harga beli tidak masuk akal. Misal harga SMBR NIKL INAF dan BJBR dibeli di sekitar 2000-an sampai 3000-an.

Konon, investasi di IIKP, mencapai triliunan rupiah dibungkus dengan reksa dana eksklusif. Sedangkan saham2 lain, juga terkenal saham2 bermasalah. Spt SUGI yang digunakan untuk membobol Dana Pensiun Pertamina. TRAM SMRU POLA MYRX dan RIMO dari group yang terkenal permainan sahamnya. LCGP MTFN TRIO juga dari mainan sejenis.

Ketiga, dengan fundamental yang baik, saham2 tetap mengalami koreksi harga yg signifikan. Bahkan dalam jangka Panjang sekali pun (3-5 tahun). Ini lah yang menyebabkan unrealized loss di BPJS TK. Grafik memperlihatkan koreksi harga saham2 unggulan yang berkisar 10-50% dalam 3 tahun terakhir. Jadi risiko volatilitas saham memang nyata, dalam jangka panjang sekali pun. 

Grafik 1 & 2. Kinerja Saham-saham Blue Chip pilihan 2018-2021

Grafik 1 & 2. Kinerja Saham-saham Blue Chip pilihan 2018-2021
Grafik 1 & 2. Kinerja Saham-saham Blue Chip pilihan 2018-2021
Grafik 1 & 2. Kinerja Saham-saham Blue Chip pilihan 2018-2021
Grafik 1 & 2. Kinerja Saham-saham Blue Chip pilihan 2018-2021
Dengan fundamental saham yg baik, tentu suatu saat diharapkan dapat pulih dan untung atau minimal exit dengan laba ala kadar. Itu yg dialami saham ANTM INCO dan TINS setelah koreksi lebih 60% di 2015 dari puncak harga di 2007-2010.

Grafik 3. Kinerja Saham ANTM INCO TINS 2011-2021

Grafik 3. Kinerja Saham ANTM INCO TINS 2011-2021
Grafik 3. Kinerja Saham ANTM INCO TINS 2011-2021
Tapi untuk saham2 bermasalah dengan fundamental lemah, sejago2-nya mereka menggoreng saham, akhirnya paling delisting. Untuk BUMN, spt INAF, paling minta modal baru dari pemerintah. Investor, silahkan menangisi kecerobohan dirinya sendiri. Salah2, menangisnya dalam penjara.

Kesimpulan: investasi lah di saham dengan fundamental bagus, di harga yg masuk akal (valuasi wajar), diversifikasi, dan bersabar. (lihat: Gejolak Bursa dan Reorientasi Investasi, Investor Daily, 29 Juni 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun