Mohon tunggu...
Siswa Rizali
Siswa Rizali Mohon Tunggu... Konsultan - Komite State-owned Enterprise

econfuse; ekonomi dalam kebingungan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ancaman Krisis dari Bursa Obligasi Global

29 Oktober 2018   07:55 Diperbarui: 29 Oktober 2018   14:26 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Saat ini, kebijakan bank sentral dunia berbalik arah seperti kenaikan bunga yang agresif dan quantitative tightening. Defisit anggaran Amerika juga melonjak mencapai US$ 780 Miliar di 2018. Dapat dipastikan sepanjang 2019-2020 akan terjadi pengetatan ekstrim likuiditas global, khususnya Dolar Amerika. Negara yang pembiayaan defisit transaksi berjalan luar negri, defisit APBN, dan korporasinya tergantung pada arus portofolio global harus menghadapi risiko berhentinya likuiditas secara mendadak (sudden stop, lihat Kaminsky 2008). Dengan posisi investor asing yang dominan di bursa saham dan SUN, Indonesia potensial kesulitan likuiditas saat terjadi arus modal keluar berkelanjutan. Akibatnya, bukan saja nilai tukar melemah, suku bunga naik tajam, tetapi pertumbuhan ekonomi akan melambat. Bahkan, dapat terjadi kerentanan finansial yang disertai kebangkrutan di sektor riil. Mengutip istilah Calvo tentang krisis Meksiko 1994-1995; bursa obligasi global sering menghukum kejahatan kecil dengan hukuman yang sangat kejam (Petty Crime and Cruel Punishment, di American Economic Review ( 1996).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun