Dalam sambutan tersebut monsinyur menyampaikan rasa syukur sebesar-besarnya atas kedatangan Paus Fransiskus yang membawa pesan dan harapan bukan saja untuk komunitas besar umat Katolik se-Indonesia tapi juga masyarakat yang lebih luas. Semoga Gereja Katolik semakin menjadi harapan bagi mereka yang kecil, lemah, miskin dan terpinggirkan.
Monsinyur Ignatius juga memohon kepada Paus Fransiskus agar terus mendoakan umat Katolik dan Bangsa Indonesia, sebagaimana  umat Katolik akan terus mendoakan Bapa Suci dalam menjalankan karya dan pelayanannya.
Setelah jarum jam bergeser dari angka 19.30, misa akbar tuntas. Dalam perarakan meninggalkan altar, Paus Fransiskus kembali mendapat sambutan yang hangat dan meriah dari segenap hadirin di GBK.
Saya dan umat yang hadir pun meninggalkan gereja setelah bersalaman dengan pastor paroki yang juga setia mengikuti misa sampai selesai.
Walau hanya bisa mengikuti misa akbar dari jauh, perayaan ini meninggalkan kesan yang mendalam. Mendapat kunjungan dari Sri Paus, adalah momentum yang sangat langka. Seingat saya, kunjungan paus terakhir ke Indonesia terjadi pada tahun 1989, oleh Paus Yohanes Paulus II. Entah kapan lagi peristiwa bersejarah ini akan terulang.
Terima kasih, Paus Fransiskus. Semoga kunjungan ke tanah air membawa hal-hal positif bagi umat Katolik dan seluruh masyarakat Indonesia. Semoga kami semua semakin menghayati iman, persaudaraan dan cinta kasih sesuai tema kunjungan apostolik kali ini dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Viva il Papa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H