Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dag Dig Dug Menanti Kabar

27 Agustus 2024   20:57 Diperbarui: 27 Agustus 2024   20:58 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh StockSnap dari Pixabay

Setelah percakapan selesai, Bono mengelus dadanya lega. Dia benar-benar lupa segera mengabari Asmuni. Padahal rapat sore tadi berlangsung singkat saja, karena mayoritas pejabat parpol memang menentang rencana mengusung Asmuni sejak awal.

Asmuni dengan berat melangkahkan kakinya masuk ke kamar tidur. Pupus sudah cita-citanya menjadi orang nomor 1 di ibu kota. Isterinya ikut prihatin dan mencoba membuatnya lebih tenang dengan kata-kata penguatan.

"Siapa sih tadi, Pah?" tanya istri Bono begitu Bono kembali menghempaskan tubuhnya di pembaringan.

"Bukan siapa-siapa, Mah. Biasa, orang-orang minta jatah. Sebentar lagi kan musim Pilkada. Ayuk, tidur lagi," sahut Bono sambil membalikkan badan memunggungi istrinya. Tidak lama kemudian suara dengkurannya kembali terdengar. Telepon barusan jadi serasa iklan yang numpang lewat saja.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun