Pak Menteri meregangkan tangannya, lalu beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah meja. Di situ ada gelas air putih setengah terisi. Dia membuka tutup gelas dan meneguk isinya sampai habis.
Ada-ada saja mimpi semalam, batinnya.
Tiba-tiba terdengar suara derak kayu patah. Pak Menteri terkejut dan mencari asal suara itu. Sepertinya berasal dari lemari pakaian di pojok kamar. Dia mendekat sambil memicingkan mata.
Jantung Pak Menteri hampir lompat keluar, ketika pintu lemari terbuka dan wajah mengerikan muncul dari dalam. Wajah itu masih sangat lekat di ingatan, wajah monster dengan belasan mata merah.
"Ssst..., Pak Tua!," bisiknya. "Mana kunci peraknya?"
Mata dan mulut Pak Menteri membulat. Kunci perak? Bukannya tadi itu hanya mimpi?Â
Pikirannya campur aduk dan berputar-putar, lalu kembali jatuh tidak sadarkan diri.
-----
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H