Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayam-Ayam Aduan

18 Februari 2024   20:07 Diperbarui: 18 Februari 2024   20:12 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar oleh u_pr59ioa6fr dari pixabay.com

"Iyalah menang, justru aneh kalau kalah. Ayam kamu kan curang," sambung Parjo lagi.

"Memang selalu gitu ya. Yang menang sibuk merayakan, yang kalah sibuk menjelaskan, hehe, " sahut Sule, lalu pasang pose gemoy lagi.

Karena berbeda pilihan, mereka suka menganalogikan capres-cawapres pilihan mereka dengan ayam aduan dan kontes pilpres ini disamakan dengan arena sabung ayam.

Eh, tidak diduga dan tidak dikira, menjelang pelantikan, berita-berita mengenai koalisi ketiga kubu bermunculan. Kabarnya kubu 01 dan kubu 03 akan digandeng ke dalam pemerintahan oleh kubu 02. Masing-masing kubu bakal dapat jatah menteri di kabinet. Dengan demikian diharapkan pemerintahan bisa berjalan dengan lebih mulus dan rakyat tidak terpolarisasi lagi.

Perbincangan mengenai fenomena politik tersebut berlangsung seru, sehingga tanpa terasa waktu lebih dari setengah jam berjalan begitu cepat. Piring pisang goreng dan gelas-gelas kopi juga sudah hampir tandas.

"... sekarang paling kita hanya bisa berharap mudah-mudahan janji-janji kampanye dulu bisa dipenuhi untuk rakyat." Deden memecahkan hening yang tercipta beberapa detik.

"Katanya gaji ASN mau dinaikkan, bukan? Termasuk gaji TNI," sambung Parjo. "Ada tuh tentara, sepupu dua kali, dulu sering sekali kirim WA buat pilih 02. Gak tahu bagaimana kabarnya sekarang?"

Sule menyeruput kopi penghabisan sebelum menyambung ucapan Parjo, "Kasihan yang bukan ASN ya. Kakak saya yang karyawan swasta, akhir-akhir ini suka ngeluh karena PPh naik, harga-harga pada naik imbas dari pencabutan subsidi bensin. Saat yang lain-lain naik, eh, gajinya tetap."

"Yah, begitulah nasib rakyat jelata seperti kita. Saya biasanya mikir, mungkin rakyat ini memang harus dikondisikan seperti itu, ya. Dibuat susaaah terus hidupnya, supaya mudah dikontrol sama penguasa. Biar dapat janji-janji surga sedikit, dapat bansos sedikit, dapat duit sedikit, sikap kritisnya langsung hilang."

Sule dan Parjo mengangguk membenarkan.

"... dan jadinya kayak lingkaran setan, kan? Gitu aja terus, siapapun pemimpinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun