Dari antara mereka bertiga, memang Sule ini yang paling muda. Jadi paling sering jadi korban diseret ke sana kemari. Pun paling sering jadi korban "perundungan" terutama kalau pembicaraan sudah menyerempet ke masalah rumah tangga, karena dari antara mereka bertiga tinggal dia yang belum menikah.
"Hmm, curhat apa, nih?" Deden memandang Parjo sembari ikut duduk dan mencomot satu potong pisang goreng.
Parjo menepuk bahu Sule. "Gara-gara kamu tuh, masak langsung to the point gitu. Kan mestinya ngomong santai-santai dulu," ucapnya kesal. Sementara Sule hanya membalas dengan senyum menang lotere.
"Pasti gara-gara berita koalisi itu, kan?" tebak Deden.
Sule membalas dengan mengacungkan telunjuknya, "Nilai 100, Bang!"
Parjo mengangguk membenarkan.
Koalisi yang dimaksud Deden adalah perkembangan terkini situasi dan kondisi politik tanah air beberapa waktu sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden baru.
Kurang lebih tujuh bulan yang lalu, mereka bertiga juga berkumpul di teras rumah Deden seperti saat ini. Saat itu dua hari setelah pemilu digelar dan perhitungan cepat hasil pemilu sedang gencar-gencarnya ditayangkan berbagai stasiun TV. Kebetulan mereka bertiga ini memiliki pilihan capres cawapres yang berbeda-beda. Parjo memilih paslon 01, Sule pendukung paslon 02, dan Deden fans garis keras paslon 03.
Hasil hitung cepat menunjukkan perolehan suara 02 jauh memimpin meninggalkan pesaing-pesaingnya, sehingga terlihat Sule yang paling bahagia lahir batin dari antara ketiganya. Sesekali malah mempraktikkan joget gemoy untuk mengompori dua kawannya. Walaupun mereka bertiga sobat akrab, tidak ayal letupan-letupan emosi sesaat juga mewarnai percakapan mereka saat itu.
Deden menuding 02 menang karena banyak pengkondisian sejak awal dan ada cawe-cawe dari presiden. Sementara Parjo mengangkat berita-berita kesalahan perhitungan KPU yang membuat terjadi "penggelembungan" suara paslon 02. "Nih, lihat nih, di salah satu TPS suara 02 hanya 81, begitu masuk situs KPU jadi terbaca 881, gila gak tuh?"
Sule hanya senyum-senyum jahil, lalu menyahut asal "Kan nanti tinggal dikoreksi. Tapi bagaimanapun juga, ayam jagoanku sudah pasti menang. Lihat tuh suaranya sudah 58%, susah dikejar itu."