Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bila Piutang Berubah dari Aset Menjadi Biaya

12 Februari 2023   19:31 Diperbarui: 13 Februari 2023   06:48 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari KOMPAS.COM/Thinkstockphotos.com

Walaupun teman berjanji akan mengembalikan pinjamannya dalam beberapa hari, seminggu atau dua minggu, jangan pernah menggunakan uang dari pos-pos tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan teman terlambat melakukan pembayaran pinjaman. Kalau sampai terlambat, kita juga yang akan kerepotan. 

Saya sudah pernah ada pengalaman seperti itu soalnya. Karena teman terlambat mengembalikan, harus kelimpungan mencari sumber dana talangan dulu sambil menunggu uang dari teman ada. 

Jadi untuk pinjaman memang sebaiknya sumber dananya dari dana taktis, dana yang idle (kalau ada) atau memang kita lagi ada kelebihan likuiditas.

Ditagih sampai Menyerah

Satu lagi. Ini kasus khusus, kalau teman yang meminjam uang tersebut ternyata tukang ngemplang dan kita terlambat mengetahuinya. 

Kalau pembayaran pinjaman dari teman sudah meleset dari tanggal yang dijanjikan, tagih kembali dikembalikan tanggal berapa jadinya. 

Kalau waktunya belum disampaikan jelas, misalnya teman menyebut bulan depan, dua minggu depan dan seterusnya, minta ditetapkan tanggal yang pasti, agar pada tanggal tersebut kita bisa membuat reminder dan mengingatkan lagi teman kita mengenai janjinya. 

Sebelumnya sampaikan baik-baik kalau kita akan mencatat tanggal agar jika sampai tanggal tersebut tiba belum ada kabar, akan diingatkan lagi.

Kalau teman ternyata molor lagi, kejar kembali jadinya di tanggal berapa lagi perjanjian barunya. Demikian seterusnya. Jangan memberi kesan kalau kita menyerah dan akan merelakan uang tersebut. (walaupun mungkin pada akhirnya demikian yang terjadi). 

Ingat kembali, selagi piutang belum berubah menjadi biaya, itu masih bagian dari harta kita, jadi penagihan harus tetap berjalan sampai nanti teman sendiri yang mulai menyerah dikejar-kejar. 

Kalau sudah menyerah seperti ini biasa pilihannya tinggal dua: bayar atau menghilang. Jika sampai pada tahap ini, selanjutnya terserah kita. Dia menghilang pun kita sudah siap mental menghadapinya. 

Kita yang memberi utang tapi kesannya kita sendiri yang repot, memang sudah seperti itu tantangan dalam urusan utang piutang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun