Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: "Lupa, Yang Mulia."

11 Desember 2022   20:07 Diperbarui: 11 Desember 2022   20:44 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingatan saksi belum juga kembali, tapi dia tahu harus berbuat apa.

"Maaf, Yang Mulia, saya baru ingat sekarang," ucapnya.

"Nah, bagus sekali. Silakan diceritakan selengkapnya," sahut hakim.

"Maaf, Yang Mulia. Maksud saya, saya baru ingat ternyata saya tidak ada di lokasi kejadian saat pembunuhan itu terjadi..."

Semua orang di ruang sidang terkejut.

"Lalu kenapa Anda bisa duduk di sini?" tanya hakim dengan nada meninggi.

Dia lalu melotot ke arah para jaksa lalu mengonfirmasi maksud kehadiran saksi.

"Loh, dia bukan saksi yang kami hadirkan, Yang Mulia," sahut jaksa.

Hakim kemudian bertanya ke pengacara terdakwa. Pengacara menggeleng dan mengungkapkan jawaban yang sama.

Hakim pun marah dan menunjuk ke arah saksi.

"Saudara saksi, bagaimana bisa anda ada di ruang sidang ini? Siapa yang meminta anda hadir, heh?!"

Dituding sedemikian rupa, saksi jadi ketakutan. Dia pun menyahut dengan suara lirih,

"Lupa, Yang Mulia...."

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun