Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ganjar Nyatakan Siap Nyapres, "Offside" atau Taktis?

20 Oktober 2022   12:38 Diperbarui: 21 Oktober 2022   08:15 1614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo. (Dok Pemprov Jateng via kompas.com)

Tapi tetap saja statement yang cukup lugas tersebut menjadi sinyal kuat dari Ganjar yang harus disikapi secara cermat bukan saja oleh PDI-P tapi juga partai-partai lain.

Masih segar di ingatan kita beberapa tokoh PDI-P kerap menyentil Ganjar yang dianggap kemajon (alias kelewatan) terkait dengan sepak terjangnya beberapa waktu lalu. 

Pada hajatan ulang tahun PDI-P di Semarang tahun lalu, Ganjar tidak berada pada daftar undangan, padahal notabene dia adalah kader partai dan Gubernur propinsi Jawa Tengah. Ini menjadi semacam kode keras dari partai.

Jadi bisa dibayangkan sekarang bagaimana kira-kira reaksi elite PDI-P pada pernyataan blak-blakan dan terkesan offside dari Ganjar tersebut.

Offside atau Taktis?

Di sisi lain, Ganjar mungkin punya perhitungan tersendiri di balik pernyataan siap nyapres tersebut, mengingat belum lama ini Anies Baswedan sudah diusung secara resmi sebagai kandidat capres dari Nasdem. 

Kita ketahui bersama, Ganjar, Anies Baswedan dan Prabowo selalu berada di tiga besar peraih survei elektablitas capres tertinggi.

Kesediaan Ganjar menjadi capres menjadi sinyal bagi masyarakat bahwa Ganjar pun sudah siap menjadi rival Anies Baswedan (atau Prabowo Subianto) di perhelatan capres sesungguhnya, bukan hanya di kancah survei. Ini menjadi angin segar bagi masyarakat. Semakin banyak kandidat potensial untuk capres semakin baik, bukan?

Di tingkat elite politik, khususnya para petinggi parpol, pernyataan Ganjar ini pun menjadi sinyal bahwa partai harus mematangkan hitung-hitungan politiknya, bagaimana seandainya Ganjar pada akhirnya tidak lagi berada di bawah bendera PDI-P dan bagaimana jika pada akhirnya dia menjadi capres dari PDI-P.

Bagi PDI-P sendiri pernyataan Ganjar ini sebenarnya jadi semacam warning agar PDI-P lekas mengambil sikap resmi terkait nama capres yang diusung, siapapun orangnya. 

Selama ini secara implisit PDI-P memang mengajukan sosok Puan Maharani. Tapi setelah branding sekian lama, elektabilitasnya juga tidak kunjunga membaik. 

Memang waktunya masih panjang, tapi Nasdem yang perolehan suaranya kecil saja berani mengambil sikap resmi lebih awal, walaupun ini bisa membawa dampak besar, baik negatif maupun positif bagi Nasdem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun