Dengan Mbak Cindy ya? Masih ingat aku? Hari! Kita satu SMA di Malang
Halo Mbak, perkenalkan aku Hari. Kita dulu satu sekolah loh.
Ah, terlalu vulgar. Mesti pakai bahasa yang lebih diplomatis.
Mbak Cindy? Dulu SMA-nya di Malang ya?
Halo Mbak. Dengan Mbak Cindy? Dulu SMA-nya di SMA Harapan di Malang ya?
Ah, masih kurang pas.
Halo. Maaf Mbak, mudah-mudahan aku tidak salah orang. Mbak Cindy dulu SMA-nya di SMA Harapan Malang bukan ya?Â
Nah, pilihan kalimat yang terakhir ini sepertinya lebih cocok.
Tidak lama kemudian, pesawat bergerak menuju ke landasan pacu untuk bersiap-siap take off. Setelah take off yang cukup mulus dan lampu indikator seat belt dipadamkan, Hari pun menanti kesempatan untuk menemui Cindy.
Saat ini Cindy dan seorang awak kabin yang lain berada di belakang pesawat, di dekat toilet.
Setelah menunggu beberapa saat, kawan Cindy terlihat menuju ke depan, ke arah cockpit, ini kesempatan yang pas. Hari permisi pada penumpang yang berada satu row dengannya lalu berjalan hati-hati menuju ke belakang pesawat. Saat itu seluruh kursi pesawat hampir terisi penuh.