Baik, Tuan.Â
Dengan semringah Tuan Baron mengambil kacang goreng tanpa kulit yang jadi cemilan sorenya sambil meneruskan menonton TV. Pesan-pesan dari kolega dan rekan-rekan bisnisnya tidak digubris sama sekali. Dia ingin menikmati momentum tersebut sepuasnya.
Tapi keadaan berubah kurang lebih 15 menit sebelum balapan dimulai. Hujan lebat berhenti seketika. Awan-awan mendung pergi menghilang dan langit kembali terang benderang. Tuan Baron benar-benar terkejut sampai lupa mengunyah kacang dalam mulutnya.
Tidak lama kemudian pihak penyelenggara juga mengumumkan balapan akan dimulai sesuai jadwal.
Tuan Baron pun buru-buru mengambil HP-nya lalu menelepon Paijo.
"Apa yang terjadi, Paijo? Kok jadi cerah begini di sana?!" cecarnya.
"Iya, iya, Tuan. Ini saya baru mau telepon Mbah Zebubu," sahut Paijo ketakutan.
"Cepetan!"
Tidak sampai 10 menit kemudian Paijo menelepon kembali.
"Maaf, Tuan Baron. Ini ... Mbah Zebubu ternyata salah GPS. Yang dikirimi hujan dari tadi itu ternyata sirkuit lain di Nusantara, yang juga lagi ramai dibicarakan."
"Hah?!" bentak Tuan Baron. "Sirkuit yang itu? Jadi juga belum. Suruh benerin! Kirim hujan ke sirkuit yang sebenarnya. Ini sudah mau mulai! "