Lorenza refleks melihat ke kanan kiri depan belakang, memastikan tidak ada orang lain lagi di situ selain mereka berdua.
"Jangan ribut, nanti ketahuan," sahut Lorenza dengan suara berbisik.
Gadis ABG pun girang bukan kepalang. Jawaban itu adalah konfirmasi kebenaran. Dia pun berusaha mengeluarkan sesuatu dari tas mungilnya.
"Emang kelihatan banget, ya?" tanya Lorenza.
"Dua hari ini wajah Kak Lorenza ada di mana-mana. Jadi aku langsung tahu, Kak. By the way, nama aku Tasya."
Gadis ABG bernama Tasya menunjukkan HP-nya, "...bahkan sampai sekarang nama kakak masih nangkring di trending topic twitter, hehe," sahutnya lagi lalu tertawa kecil. Dia pun membuka maskernya dan langsung beringsut ke sisi Lorenza.
Lorenza spontan bergerak menjauh. Tapi ujung lengan jaketnya ditahan Tasya.
"Kak, minta foto dong. Kita wefie saja. Boleh yaa,"
Setelah melepas maskernya, nampaklah wajah seluruh gadis itu. Manis juga, dan ada gurat-gurat innocent di sana. Keluguan gadis itu pun sukses membuat Lorenza luluh. Dia mengangguk pasrah.
Tasya menunjukkan ekspresi senang lagi.
"Boleh buka maskernya ya, Kak, sebentaaar aja,"