Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Burung Hantu Penunjuk Jalan

8 Februari 2022   20:14 Diperbarui: 8 Februari 2022   20:22 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar untuk dongeng Burung Hantu Penunjuk 

Setelah mereka berlalu dari situ, suasana kembali sunyi dan gelap berkabut. Tapi keadaan ini bukan halangan bagi burung hantu yang bermata tajam untuk terbang ke bawah dan menemukan ikan-ikan yang berserakan di bawah pohon Oak.

Saat sedang asyik mencerna makan malamnya di salah satu cabang pohon, dari jauh terdengar deru rombongan berkuda lainnya. Pendar-pendar cahaya obor mereka sudah terlihat dari kejauhan.

Saat sampai di persimpangan, mereka dilanda kebingungan yang sama. Mereka adalah dua puluh penunggang kuda berpakaian prajurit lengkap.

Mata burung hantu yang jeli bisa segera mengenali ornamen pada pakaian dan atribut prajurit yang mereka gunakan. Bisa dipastikan mereka memang benar-benar prajurit kerajaan Galantis. Berarti rombongan berkuda yang tadi lewat adalah para pencuri yang sebenarnya.

Saat itulah burung hantu terbang dan hinggap di salah satu dahan yang terdekat dengan rombongan prajurit.

"Ada yang bisa dibantu, Tuan-tuan?"

Para prajurit terkejut dengan suara tiba-tiba itu dan spontan memasang formasi siaga. Nampaknya belum semua prajurit pernah bertemu secara langsung dengan si burung hantu.

Tapi kepala pasukan yang nampak lebih berpengalaman dan lebih ramah, mengangkat obornya dan berseru ke arah burung hantu.

"Burung Hantu yang baik, kami sedang mengejar rombongan pencuri yang baru saja menjarah dan membakar setengah dari rumah penduduk di salah satu desa. Mereka melintasi Hutan Terlarang ini dan mestinya belum terpaut jauh jaraknya dari rombongan kami. Apakah kamu mengetahui keberadaan mereka?"

"Ya, aku tahu," sahut burung hantu. "Tapi aku sudah berjanji akan menunjukkan arah jalan yang lain kepada kalian."

Para prajurit saling memandang karena tidak memahami maksud burung hantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun