Burung hantu mengepakkan sayapnya.
"Arah utara? Hmm,... bagaimana kalau kalian melewati lembah Karmel yang asri dan tenang? Ada desa di balik bukit yang sesuai untuk tempat beristirahat. Tapi, jalan ini kecil dan penuh semak belukar di kanan kirinya karena jarang dilewati."
Rombongan saling memandang beberapa saat, lalu pemimpin mereka kembali berseru lantang.
"Tidak lama lagi akan melintas pencuri-pencuri yang memakai pakaian prajurit kerajaan untuk menipu orang-orang. Mereka mengejar kami karena kami membawa harta yang mereka inginkan. Bisakah kamu membantu kami burung hantu ajaib? Tunjukkan kepada mereka arah yang lain!"
Burung hantu terdiam sejenak. Sebelum bersuara lagi, pemimpin rombongan berkuda itu menjatuhkan salah satu karung yang penuh dengan ikan. Mata burung hantu membelalak. Belum pernah dia diberi makanan sebanyak itu.
"Bagaimana?"
Burung hantu mengedipkan matanya beberapa kali.
"Baik Tuan-tuan. Aku jamin mereka akan melewati jalan yang lain."
Pemimpin rombongan tersenyum lalu bertanya kembali, "Jadi kami harus mengikuti jalan yang mana?"
"Teruslah berkuda menyusuri jalan di bawah pohon Oak ini. Setelah bertemu pohon Oak raksasa, kalian akan tahu begitu melihatnya, beloklah ke kiri. Setelah berkuda beberapa waktu, mestinya rombongan kalian bertemu persimpangan lainnya. Ambillah jalan yang kanan. Telusuri jalan tersebut sampai ke jembatan besar lalu beloklah ke kiri setelah menyeberangi jembatan. Jalan itu jarang sekali dilewati, tapi akan menuntun kalian sampai ke lembah Karmel ke arah utara. Jika terus berkuda, mestinya kalian sudah sampai di lembah Karmel saat fajar."
Sang pemimpin pun memberi tanda pada kawan-kawannya untuk kembali melanjutkan perjalanan.