Saat ini kondisinya sangat berbeda. Peran guru untuk meningkatkan keterampilan dan aspek kognitif si anak mulai diambil alih oleh algoritma internet.Â
Anak-anak bahkan bisa belajar jauh lebih banyak dari mbah google dibanding dari gurunya. Guru pun harus makin piawai menjadi fasilitator dan memberi motivasi belajar kepada si anak. Akibatnya, peran guru saat ini sudah mulai bergeser meninggalkan sisi pengajar dan semakin dekat ke sisi pendidik.
Jika dahulu hubungan guru-murid cukup kaku dan cenderung paedagogis, saat ini proses edukasi lebih efektif jika relasi guru dan murid lebih condong ke relasi rekan kerja. Murid cenderung lebih terbuka dan lebih mudah menerima masukan guru dengan relasi demikian.
Hal ini berlaku juga di rumah. Orang tua hendaknya menjadikan anak sebagai teman, sehingga anak lebih terbuka menyampaikan keingintahuannya dan juga lebih terbuka terhadap nilai-nilai yang ditanamkan.
Jika orang tua, guru dan lingkungan bersinergi secara terpadu, maka nilai-nilai seperti kejujuran, budi pekerti, etika dan seterusnya dapat ditanamkan dengan baik kepada anak.Â
Mereka pun paham mana yang benar dan salah, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Melahirkan Karya-karya Bermutu
Kiat lain yang bisa dilakukan adalah membanjiri dunia musik tanah air dengan lagu-lagu yang bermutu.Â
Semakin banyak pilihan, membuat generasi muda memiliki lebih banyak alternatif idola, selain artis-artis mancanegara.
Memang dalam dunia seni akan selalu ada dinamika. Lagu-lagu hype (dari mancanegara) akan selalu bermunculan, tetapi selagi ada banyak pilihan dan lagu yang menarik dari insan musik tanah air, engagement mereka terhadap lagu dari luar akan berkurang intensitasnya.
Di sini kita bisa sedikit mengadopsi teori invisible hands-nya Adam Smith. Tidak perlu khawatir dengan kompetitor selagi kita bisa menawarkan produk-produk terbaik kepada pembeli.
Semakin banyak produksi karya anak bangsa yang kontennya lebih sesuai dengan budaya sendiri dalam kemasan yang kekinian, tidak perlu khawatir pada lagu-lagu impor yang dikhawatirkan bisa menggerus cara berpikir generasi muda kita.