Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Lagu yang Diputar Lewat Jam 22.00 dan Sempritan KPI

27 Juni 2021   17:05 Diperbarui: 27 Juni 2021   20:55 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mendengarkan musik dari radio. Gambar dari pixabay.com

Saat ini kondisinya sangat berbeda. Peran guru untuk meningkatkan keterampilan dan aspek kognitif si anak mulai diambil alih oleh algoritma internet. 

Anak-anak bahkan bisa belajar jauh lebih banyak dari mbah google dibanding dari gurunya. Guru pun harus makin piawai menjadi fasilitator dan memberi motivasi belajar kepada si anak. Akibatnya, peran guru saat ini sudah mulai bergeser meninggalkan sisi pengajar dan semakin dekat ke sisi pendidik.

Jika dahulu hubungan guru-murid cukup kaku dan cenderung paedagogis, saat ini proses edukasi lebih efektif jika relasi guru dan murid lebih condong ke relasi rekan kerja. Murid cenderung lebih terbuka dan lebih mudah menerima masukan guru dengan relasi demikian.

Hal ini berlaku juga di rumah. Orang tua hendaknya menjadikan anak sebagai teman, sehingga anak lebih terbuka menyampaikan keingintahuannya dan juga lebih terbuka terhadap nilai-nilai yang ditanamkan.

Jika orang tua, guru dan lingkungan bersinergi secara terpadu, maka nilai-nilai seperti kejujuran, budi pekerti, etika dan seterusnya dapat ditanamkan dengan baik kepada anak. 

Mereka pun paham mana yang benar dan salah, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Melahirkan Karya-karya Bermutu

Kiat lain yang bisa dilakukan adalah membanjiri dunia musik tanah air dengan lagu-lagu yang bermutu. 

Semakin banyak pilihan, membuat generasi muda memiliki lebih banyak alternatif idola, selain artis-artis mancanegara.

Memang dalam dunia seni akan selalu ada dinamika. Lagu-lagu hype (dari mancanegara) akan selalu bermunculan, tetapi selagi ada banyak pilihan dan lagu yang menarik dari insan musik tanah air, engagement mereka terhadap lagu dari luar akan berkurang intensitasnya.

Di sini kita bisa sedikit mengadopsi teori invisible hands-nya Adam Smith. Tidak perlu khawatir dengan kompetitor selagi kita bisa menawarkan produk-produk terbaik kepada pembeli.

Semakin banyak produksi karya anak bangsa yang kontennya lebih sesuai dengan budaya sendiri dalam kemasan yang kekinian, tidak perlu khawatir pada lagu-lagu impor yang dikhawatirkan bisa menggerus cara berpikir generasi muda kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun