Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Lagu yang Diputar Lewat Jam 22.00 dan Sempritan KPI

27 Juni 2021   17:05 Diperbarui: 27 Juni 2021   20:55 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mendengarkan musik dari radio. Gambar dari pixabay.com

KPI memiliki ranah tersendiri dalam eksekusi keputusannya dan dalam ranah tersebut, tindakan KPI sudah sesuai. 

Pertanyaan yang lebih relevan adalah: apa yang bisa kita lakukan untuk anak-anak kita dengan atau tanpa sempritan KPI?

Proses Edukasi yang Terpadu 

Keluarga, sekolah dan lingkungan adalah entitas yang memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai pada anak. 

Keluarga sebagai tempat tumbuh kembang anak paling pertama, menempati porsi terbesar dalam membangun pondasi untuk menangkal pengaruh-pengaruh buruk budaya dari luar.

ilustrasi orang tua mendidik anak. Gambar dari kompas.com
ilustrasi orang tua mendidik anak. Gambar dari kompas.com
Dan ini bisa dilakukan jika sejak dini anak-anak diperkenalkan pada budi pekerti dan norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat kita.

Seiring waktu, orang tua juga harus memastikan anak-anak tidak salah pergaulan. Caranya dengan mengenal secara mendalam siapa-siapa saja teman sepermainannya. Orang tua juga sudah harus mulai mengajar anak untuk bertanggung jawab terhadap kebebasan yang diberikan kepadanya. Pendekatan ini tentu harus dilakukan sesuai dengan usia dan kesiapan mental si anak.

Lingkungan pendidikan juga memegang peranan yang tidak kalah pentingnya. 

Sharing dengan beberapa teman yang berprofesi sebagai guru cukup menarik untuk disimak. 

Mereka mengatakan tantangan dunia pendidikan saat ini, khususnya untuk anak yang sudah beranjak remaja, sangat jauh berbeda dari zaman mereka dulu.

Dahulu, bisa dikatakan guru-lah satu-satunya sumber pengetahuan dan keterampilan, guru adalah sang maha tahu. 

Anak didik pun tidak memiliki masalah terhadap pendekatan yang keras dari guru, seperti hukuman fisik untuk pelaku kesalahan dan lain-lain. Itu sudah lumrah dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari proses pendidikan si anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun