Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Musibah Saat Nobar Film G30S/PKI

30 September 2020   20:16 Diperbarui: 30 September 2020   20:24 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cover film pengkhianatan G30 S PKI. gambar dari tribunnews.com

Suaranya lirih saja sebenarnya. Tapi semua orang di sekitar situ spontan memandang aneh ke arahnya, lalu kembali asyik dengan layar TV. Ipang baru sadar orang-orang di sekitarnya semua rata-rata menggunakan masker. Jadi aroma tidak enak itu mungkin tidak langsung menyerang indera penciuman mereka.

Sementara itu aroma kentut itu semakin tajam menusuk hidung Ipang. Tidak tahan lagi, refleks dia menutup hidung lalu berdiri dan menjauh sebentar dari tempat duduknya.

"Kamu kenapa, Ipang?" tanya Pak RT yang terheran-heran melihat gelagatnya.

"Ada yang kentut, Pak RT. Gak tahu siapa nih, yang lain tenang-tenang saja."

Pak RT tergelak kecil. "Iya tenang, kan pakai masker. Coba kamu tadi juga pakai."

"Iya, Pak. Maaf, lupa," Ipang menggaruk-garuk kepalanya tanda sedikit menyesal.

Saat hendak kembali duduk, tanpa sengaja dia menyenggol kaki salah satu kawannya yang duduk tepat di belakangnya. Tepat saat itulah terdengar suara pruuut! lantang.

Semua orang pun menoleh spontan. Yang jadi pusat perhatian pun tertunduk malu-malu. Sepertinya sejak tadi setengah mati menahan buang angin. Atau bisa jadi juga sebagian sudah dibuang dengan mode silent sehingga mengganggu penciuman Ipang sejak tadi.

Serambi pak RT pun jadi ramai dengan suara tawa. Untuk sejenak film G30-S/PKI kehilangan sensasinya.

---

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun