Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Wajah Malaikat Maut

13 Desember 2019   20:02 Diperbarui: 13 Desember 2019   19:58 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lauren sedikit terkejut. "Anda tidak pernah jatuh cinta?"

Paolo mendongakkan kepalanya. "Wow, mata anda makin bercahaya saat mengatakan jatuh cinta," lalu kembali larut dalam lukisannya. "Tentu saya pernah jatuh cinta, mencintai wanita."

"dan ...?"

"...selalu berakhir buruk. Tapi, jangan salah sangka, Nona. Saya yang biasanya memutuskan hubungan."

"...kenapa?"

"Entahlah. Mungkin karena wanita tidak ada yang benar-benar memahami jiwa seni yang meledak-ledak dari dalam sini," Paolo menunjuk dadanya. "... lalu suatu hari saya memutuskan tidak akan pernah jatuh cinta lagi."

Lauren mengembuskan napas panjang.

"Anda tidak merasa kesepian, Tuan?"

Paolo mengangkat bahunya. "Tidak. Dengan semua karya ini, saya sudah cukup bahagia. Jika yang anda maksud itu kesenangan dan seks, saya bisa mendapatkannya tanpa harus jatuh cinta, bukan?"

Lauren mengangguk-angguk kecil.

Lalu keduanya kembali hanyut dalam keheningan malam bersama detik-detik jam yang terus menanjak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun